Kamis, 31 Januari 2008

WASPADA GIZI BURUK TAHUN 2008

Buat saudaraku pemerhati masalah kesehatan, diperkirakan akhir tahun 2008 akan terjadi peningkatan kasus gizi buruk yang cukup signifikan, hal tersebut ditandai dengan :
  1. Memasuki bulan februari 2008, rata-rata harga bahan pangan meningkat sekitar 10% di semua wilayah, dan diperparah dengan kejadian gagal panen di beberapa wilayah pulau jawa.
  2. Meskipun Sulsel telah mempublikasikan peningkatan hasil panen komoditi beras tahun 2007, tetapi harga beras di pasaran masih tergolong tinggi, diperparah lagi dengan akan meningkatnya harga beras untuk orang miskin (RASKIN)
  3. Saat ini terdapat wacana bahwa pemerintah bermaksud menghapus peraturan tentang Fortifikasi vitamin dan mineral pada tepung terigu, dengan alasan fortifikasi telah membebani biaya produksi, padahal menurut Prof. DR. Soekirman, biaya fortifikasi untuk tepung terigu hanya membutuhkan biaya Rp. 50/kg.
  4. Hingga awal februari, harga tempe dan tahu belum normal, bahkan beberapa industri tahu dan tempe terancam tutup.
  5. Lahan pertanian semakin sempit karena ramainya pembangunan perumahan dan pertokoan dan tidak dibarengi dengan pembukaan lahan baru untuk pertanian.

Berangkat dari fakta tersebut di atas, maka balita yang lahir pada awal tahun 2008, akan kesulitan mendapatkan asupan makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhannya, yang pada akhirnya gizi buruk kembali akan mewabah di Propinsi sulsel, propinsi yang notabene mengklime dirinya sebagai lumbung pangan Indonesia.

Tidak ada komentar: