Minggu, 27 Januari 2008

MESJID AL BUSTAM

MESJID AL BUSTAM

Al Bustam merupakan salah satu nama mesjid yang di dibangun oleh warga Muhammadiyah Kota Makassar yang terletak di Jl. Paccerakkang Km. 14 Daya. Sekilas tidak ada yang istimewa dari mesjid ini kecuali lambang Muhammadiyah yang tertera pada bagian depan mimbar.

Sekitar 500 meter dari mesjid berdiri sebuah kampus milik Departemen Kesehatan yaitu Jurusan Gizi dan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar. Apa hubungan antar Al Bustam dengan kampus itu ?

Secara tidak langsung, Al Bustam telah banyak membantu mahasiswa yang menempuh perkuliahan di kampus tersebut, dalam kompleks mesjid terdapat sebuah bangunan tempat tinggal permanen, entah sejak kapan, pengelola mesjid memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk tinggal di bangunan tersebut, dengan catatan mereka harus ikut dalam menjaga kebersihan mesjid.

Sudah sepekan ini saya menyempatkan diri melihat pengumuman lulus penerimaan CPNSD, karena itu merupakan tugas rutin saya di kantor untuk mendata jumlah lulusan yang berhasil lolos dalam seleksi yang dilaksanakan tiap tahun itu.

Pada saat saya sajikan data dalam bentuk grafik berdasarkan tempat tinggal, nampaklah sebuah pemandangan yang menarik. Semua mahasiswa yang pernah tinggal di Mesjid Al Bustam hingga tahun 2008 ini sudah menjadi PNS. Sebuah fenomena yang sangat mengagumkan. Saya sempat berfikir sukses itu diraih karena faktor kecerdasan mereka atau semangat perjuangan Muahmmadiyah atau faktor lain?

Lalu, pikiran saya menerawang jauh kebelakang mengingat kembali masa-masa dimana saya dan teman-teman belajar berorganisasi. 15 KM dari Kota Makassar, tepatnya di Kabupaten Maros, lebih tepatnya lagi di Jl. Sultan Hasanuddin, terdapat sebuah bangunan yang secara tidak langsung juga telah banyak mengantar banyak orang meraih kesuksesan, bangunan itu oleh teman-teman di sebut MUSHALLA. Mengapa Mushallah ?, karena tempat itu pernah dijadikan Mesjid bagi warga Muhammadiyah.

Kalau anda pernah membaca Novel karangan Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi, maka anda pasti tidak asing lagi dengan sebuah sekolah miskin yang di dirikan oleh Muhammadiyah dan telah mengantar penulis novel tersebut meraih kesuksesan.

Demi Pena dan Segala Apa yang Dituliskannya.

Tidak ada komentar: